- Apabila berbagai definisi mengenai baik dan buruk dicermati secara serius, maka memberi kesan bahwa pemahaman kata baik dan buruk tersebut sangat subjektif, sebab diukur dengan, misalnya perasaan individu, tujuan individu, dan penilaian individu. Demikian juga, menurut analisis etika, sebab yang menjadi parameternya adalah tujuan yang dicita-citakan individu. Padahal, antar-individu di dunia ini berdasarkan ragam budaya, suku, orientasi, dan juga agama jelas tidak dapat disamakan dan karenanya, konsep baik dan buruk pun menjadi relatif. Misalnya, baik menurut orang Islam, dalam kasus menyembelih binatang qurban sapi, merupakan jelas-jelas dinilai buruk dan jahat oleh orang Hindu. Demikian juga, orang Hindu yang membakar mayat/jenazah dalam rangka pencapaian kebaikan si mayyit untuk bersatu dengan Dewa Api Suci mereka adalah sangat buruk dan bahkan sebuah kejahatan menurut orang Islam, dan karenanya, sangat penting kiranya dilacak mengenai paramater yang digunakan untuk menilai baik dan buruk tersebut. Asmaran As, dalam buku Pengantar Studi Akhlak, menyebutkan terdapat 4 empat perspektif yang menjadi parameter tentang baik dan buruk, yakni perspektif sosialisme, hedonisme, intuitionisme dan evolusi. Sedangkan Poedjawijatna menyebutkan, bahwa menurut etika filsafat moral terdapat 6 enam parameter untuk dapat ditentukan baik dan buruknya pandangan hedonisme, utilitarianisme, vitalisme, sosialisme, religiosisme, dan humanisme. Dari beberapa parameter yang ditawarkan para ahli tersebut, kiranya masih dimungkinkan terdapat beberapa perspektif tertentu -yang tentunya bersifat filosofis atau pandangan paradigmatik tertentu- yang dapat dijadikan sebagai parameter mengenai baik dan buruk. Adapun uraian detail dari beberapa parameter atau landasan mengenai konsep baik dan buruk tersebut adalah sebagai Perspektif HedonismeDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan, bahwa kata hedonisme berasal dari bahasa Yunani yang diderivasinya adalah “hedon” pleasure kenikmatan/kelezatan dan “isme” yang berarti pandangan atau aliran berpikir. Hedonisme berarti cara berpikir yang menjadikan kesenangan dan kelezatan sebagai pusat tindakan dan sebagai motifnya. Dengan demikian, hedonisme dapat didefinisikan sebagai sebuah doktrin etika yang berpegangan bahwa tingkah laku itu digerakkan oleh keinginan atau hasrat terhadap kesenangan dan menghindar dari segala ini memang bersifat aktif untuk menuju kelezatan, dan negatif menghindari kesengsaraan. Menurut parameter hedonisme ini, bahwa perbuatan yang dinilai baik adalah perbuatan yang mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan.” Pandangan hedonistik ini terdiri dari tiga aliran, yakni 1 hedonisme individualistik individual hedonistic yang berpandangan bahwa suatu perbuatan bernilai baik apabila membuahkan kelezatan bagi pribadi, atau ego. Apabila perbuatan itu tidak memberikan kepuasan dan kelezatan pribadi, atau ego, maka dinilai aliran ini adalah Epicurus, filosof klasik Yunani 341 – 270 SM; 2 hedonisme rasional rasionalistic hedonism. Aliran hedonisme ini merupakan penajaman lebih lanjut dari hedonisme egoistik yang berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individual tersebut haruslah didasarkan atas pertimbangan akal sehat common sense; 3 hedonisme universal/umum universalistic hedonism yang mengungkapkan bahwa perbuatan yang bernilai baik perbuatan yang melahirkan kesenangan atau kebahagiaan bagi seluruh menyeluruh kenikmatan yang diberikan oleh perbuatan tersebut, maka semakin tinggi pula kebaikannya. Tokoh aliran ini adalah Bhentam, filosof Inggris 1748-1832 dan John Stuart Mill 1806-1873. Menurut paham hedonisme ini, perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis. Tidak ada kebaikan dalam hidup selain kelezatan dan kebahagiaan, serta itu tidak mempunyai nilai tersendiri, namun terletak pada kelezatan yang menyertainya. Oleh karenanya, yang dapat merancang dan merencanakan kelezatan itu adalah akal dan rohani, maka kelezatan akal dan rohanilah yang lebih nyata, lebih lama, dan lebih kekal daripada kelezatan badan. Hedonisme model pertama yang individualistik itu lebih banyak mewarnai masyarakat Barat yang bercorak liberal dan kapitalistik, sementara hedonisme model kedua yang sosialistik banyak mewarnai masyarakat Eropa yang bercorak Juga Pengertian Baik dan Buruk dalam Islam2. Perspektif IntuitionismeIntuisi diartikan dengan bisikan hati intuition, suara hati, atau juga dikenal dengan istilah hati nurani. Bisikan hati merupakan kekuatan batin/hati yang dapat mengidentifikasi apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu. Aliran ini sebetulnya merupakan penolakan dari paham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah terwujudnya keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti.”Ini disebabkan di dalam diri/batin manusia terdapat benih kemuliaan manusia. Oleh sebab itu, intuisi ini diyakini sebagai potensi yang harus dikembangkan sebagaimana potensi-potensi kejiwaan yang lain agar dapat mendapat kesempurnaannya. Dari intuisi inilah manusia mendapat jalan menjadi makhluk sempurna yang berbeda dari makhluk-makhluk lain. Intuisi adalah kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu sebagai baik atau buruk yang sekilas tanpa melihat ini berpendapat bahwa pada setiap manusia mempunyai kekuatan instinct batin yang dapat membedakan baik dan buruk dengan sekilas pandang. Kekuatan batin ini terkadang berbeda refleksinya, sebab pengaruh masa dan lingkungan, namun dasarnya ia tetap sama dan berakar pada tubuh paham ini, perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan penilaian yang diberikan oleh hati nurani/kekuatan batin yang ada dalam dirinya. Dan sebaliknya, perbuatan buruk adalah perbuatan yang menurut hati nurani dipandang buruk. Paham ini selanjutnya dikenal dengan paham Perspektif EvolusionismeAliran ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu berangsur-angsur mengalami perubahan, yakni tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaannya. Aliran ini tentunya berangkat dari teori Darwin yang didasarkan pada tiga proposisi dari konsep selection of nature, strunggle for life, dan survival for the fittest. Yang pertama berbunyi, bahwa sesuatu itu dapat eksis/berwujud dan ada karena memang sudah dikehendaki dan dipilih oleh alam yang sudah dipilih adalah sesuatu yang bernilai baik. Sedangkan yang kedua berbunyi, bahwa segala sesuatu mengalami persaingan dan perjuangan untuk bertahan hidup. Begitu juga, nilai-nilai suatu perbuatan, adalah bersaing ketat untuk dapat bertahan. Dengan demikian, selanjutnya sesuatu yang ketahanannya sangat tinggi dan bisa mengalahkan yang lain-lain akan dapat berlangsung proposisi teori ketiga berbunyi, bahwa sesuatu itu dapat bertahan apabila memiliki daya tahan yang terbaik, sehingga dengan demikian, bahwa sesuatu yang bernilai baik adalah pasti yang dapat bertahan hidup, sebab memang dipilih masyarakat. Aliran evolusi ini menjelaskan bahwa perbuatan baik itu adalah perbuatan yang terpilih melalui proses seleksi ketat, dan ia bersaing dan berkompetisi dengan yang lain, sehingga dapat dipilih oleh manusia dan akhirnya dapat demikian, kebaikan tersebut berjalan secara natural mengikuti gerak evolusinya. Dalam kaitan ini, Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi satu sama lain, dan bahkan dengan segala yang ada di alam ini, sehingga pada akhirnya, nilai moral yang baiklah yang bertahan tetap eksis. Sedangkan, nilai-nilai yang buruk dapat dipastikan tidak dapat mempertahankan dirinya sehingga musnah yang mengikuti paham ini mengungkapkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini mengalami evolusi, yakni berkembang dari apa adanya menuju kepada kesempurnaannya. Herbert Spencer 1820-1903 berpendapat bahwa perbuatan akhlak itu tumbuh secara sederhana, kemudian berangsur-angsur meningkat sedikit demi sedikit berjalan ke arah cita-cita yang dianggap sebagai itu baik apabila dekat dengan cita-cita itu, dan buruk apabila jauh dari padanya. Sedang tujuan manusia dalam hidup ini ialah mencapai cita-cita atau paling tidak mendekati sedikit mungkin. Akhlak itu termasuk bidang ikhtiar manusia. Oleh karenanya, akhlak seseorang dapat berubah dari yang jahat menjadi baik, atau pun Perspektif EudaemonismePrinsip pokok paham ini adalah bahwa kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, bahwa untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal di antaranya kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan, kekuasaan, kemauan, perbuatan baik, dan pengetahuan Perspektif PragmatismeAliran ini menitikberatkan pada hal-hal yang berguna untuk diri sendiri, baik yang bersifat moral maupun material. Dalam aliran ini, yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman. Oleh karenanya, penganut paham ini tidak mengenal istilah kebenaran, sebab hal itu bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia Perspektif NaturalismeMenurut aliran ini, tolok ukur baik dan buruk adalah kenyataan alamiah. Sesuatu yang natural-alamiah adalah yang tepat dan baik, dan sesuatu yang tidak natural adalah tidak tepat dan buruk. Tokoh aliran ini adalah Rousseau yang mengemukakan pendapatnya bahwa kemajuan, pengetahuan, dan kebudayaan merupakan perusak alam semesta Perspektif VitalismeAliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme di atas. Sebab menurut paham vitalisme ini, yang menjadi parameter baik dan buruk itu bukanlah alam, namun “vitae” atau hidup sesuatu yang sangat diperlukan dalam dan untuk hidup. Aliran ini terdiri dari dua kelompok, yakni vitalisme pessimistis negative vitalistis, dan vitalisme optimistis. Untuk kelompok yang pertama ini terkenal dengan bersemboyan “homo homini lupus.”Dalam artian, bahwa manusia merupakan serigala pemangsa bagi manusia yang lain. Sedangkan aliran kedua bersemboyan bahwa perang untuk meraih tujuan adalah halal, sebab dengan berperanglah orang akan memperoleh dan memegang kekuasaan. Tokoh utama yang terkenal dalam aliran vitalisme ini adalah Frederich Nietsche. Dia memberikan pengaruh besar terhadap Adolf demikian, diketahui bahwa aliran ini berperan besar dalam membentuk watak Hitler sebagai sosok yang vitalistis untuk mendapatkan kebaikan yang menurut pandangannya sebagai kekuasaan itu sendiri. Dan kebaikan tersebut diperolehnya dengan daya optimismenya. Menurut paham ini, yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia, kekuatan dan kekuasaan yang menaklukkan orang lain yang lemah dianggap sebagai yang baik. Paham ini lebih lanjut cenderung pada sikap binatang dan berlaku hukum siapa yang kuat dan menang itulah yang Perspektif GessingnungsethikAliran ini diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli teologi, musik, medika, filsafat, dan etika. Hal yang utama dalam aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan,” bahwa sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik, dan standart kebaikan itu adalah “pemeliharaan akan kehidupan” itu sendiri. Dengan demikian, setiap usaha yang berakibat pada kebinasaan dan menghalang-halangi hidup adalah buruk atau Perspektif IdealismeIdealisme merupakan sebuah pandangan filsafat yang menganggap hal yang abstrak di dalam pikiran yang berupa cita-cita atau keinginan ide adalah sesuatu yang real, nyata. Dengan ungkapan berbeda, bahwa hakekat segala sesuatu adalah apa yang berupa esensi di dalam pikiran. Aliran ini tampaknya sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia, sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “Segala yang tampak alamiah ini hanyalah yang tiada” sebab yang semua itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran, dan bersifat imitasi bersifat tiruan. Dan sebaik apa pun tiruan itu adalah tidak akan seindah aslinya yaitu ide. Jadi yang baik dalam pandangan ini adalah apa yang ada di dalam ide itu Perspektif EksistensialismeAliran ini berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait dengan keputusan-keputusan individu, dalam artian, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “Truth is subjectivity.” Dalam artian, apabila kebenaran itu mengena pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila hal itu tidak baik bagi pribadinya, maka itulah sesuatu yang Perspektif MarxismeBerdasarkan “Dialectical Materialisme” yakni segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “Segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan.” Jadi, apa pun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada Perspektif SosialismeMenurut aliran ini, baik dan buruk ditentukan berdasarkan adat-istiadat. Pandangan berdasar pada adat istiadat ini dinamakan pandangan sosialisme karena berdasarkan manusia yang saling bersosialisasi. Mengenai hal ini, Poedjawijatma berkomentar bahwa “Adat istiadat Timur dan Barat, misalnya adalah berbeda. Kita tidak punya hak untuk menghukumi adat yang ini buruk dan yang itu buruk, namun yang dapat dikatakan adalah bahwa adat itu sukar dijadikan ukuran umum, sebab ketidakumumannya itu.” Tampaknya, pandangan sosialisme ini melihat baik dan buruk bersifat Perspektif Tradisionalisme adat-istiadatOrang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat dipandang baik dan orang yang menantang dan tidak mengikuti adat-istiadat dipandang buruk dan kalau perlu dihukum secara adat. Di dalam masyarakat, dijumpai adat-istiadat yang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap, bertandang, dan lain sebagainya. Kelompok yang menilai baik dan buruk berdasarkan adat-istiadat ini dalam tinjauan filsafat dikenal dengan istilah aliran sosialisme sebagaimana di ini muncul bertolak dari anggapan bahwa masyarakat itu terdiri dari manusia, maka ada yang mengatakan, bahwa masyarakatlah yang menentukan baik buruknya tindakan manusia yang menjadi anggotanya Juga Persamaan dan Perbedaan antara Akhlak, Etika, Moral, dan Susila14. Perspektif UtilitarianismeSecara harfiah, utilis adalah berguna. Kegunaan dalam arti bermanfaat yang tidak hanya berhubungan dengan materi, melainkan juga dengan yang bersifat rohani. Dan kegunaan itu dapat juga diterima apabila yang digunakan itu hal-hal yang tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Nabi Muhammad, misalnya menilai bahwa orang yang baik adalah orang memberi manfaat pada yang ungkapan tersebut, dapat ditarik pengertian balik, bahwa seburuk-buruk orang adalah manusia yang paling merugikan dan membahayakan terhadap sesamanya. Terkait dengan topik ini, pandangan utilitarianisme menjadikan nilai guna sesuatu sebagai tolok ukur mengenai baik dan Perspektif Religiusisme teologiMenurut paham ini, yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam paham ini, keyakinan teologis, yakni keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting, sebab tidak mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan, apabila yang bersangkutan tidak beriman etika teologi ini tampaknya masih memberi peluang perbedaan pandangan dalam menentukan nilai baik maupun buruk suatu perbuatan. Hal itu disebabkan penganut keyakinan ketuhanan itu sendiri berbeda-beda dalam memegangi ajaran Tuhan. Diyakini bahwa Tuhan memiliki kitab-kitab suci yang mengajarkan kebaikan dan keburukan, dan kitab suci tersebut diturunkan kepada manusia dalam kurun yang ajaran Tuhan tersebut memang terdapat kebaikan yang bersifat universal, seperti perintah berbuat adil, dan larangan berbuat aniaya. Namun, terdapat nilai-nilai baik dan buruk yang bercorak lokal dan temporal, misalnya ajaran menutup aurat di mana batas aurat untuk umat terdahulu adalah lebih minus dibanding dengan yang dibawa oleh Nabi cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga Pengertian Etika Moral dan Susila. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
ContohPerbuatan Baik. Memberikan toleransi kepada orang yang berbeda agama untuk beribadah. Menyisihkan dan memberikan sedikit harta atau uang yang dimiliki untuk disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan. Bergotong royong dan tegur sapa dengan tetangga sekitar rumah. Menghormati seseorang yang berusia di atas kita.Contoh RPPM PAUD Tema Tanah Airku/Negaraku Berikut ini kami bagikan Contoh RPPM PAUD Tema Tanah Airku/Negaraku. Silakan anda kembangkan sendiri. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RPPM KELOMPOK 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B TEMA TANAH AIR/ NEGARAKU RPPM PAUD Tema Tanah Airku/Negaraku Contoh RPPM PAUD Tema Tanah Airku/Negaraku HARI KD CAKUPAN MATERI RENCANA KEGIATAN SENIN , , Negaraku ciptaan Tuhan, bendera Indonesia, hadist mencintai negara, lagu bendera merah putih, perbuatan baik dan buruk Negaraku Negaraku ciptaan Tuhan, bercakap – cakap tentang negara indonesia/ bendera indonesia. Menirukan menulis hadist mencintai negara Cinta Negara adalah sebagaian dari iman, mewarnai gambar pejuang memegang bendera, memberi tanda V pada gambar anak yang bersikap hormat pada bendera dan tanda X yang tidak hormat. Menghitung jumlah gambar bendera merah putih pada kumpulan gambar macam – macam bendera Menyanyi lagu Bendera Merah Pitih SELASA Lambang negara mengenal suara huruf dari benda, mewarnai gambar burung garuda , menghitung benda, menebalkan huruf, membedakan gambar Lambang Negara Burung Garuda Bercakap- cakap tentang lambang negara Mewarnai gambar burung garuda Menghitung jumlah bulu pada gambar burung garuda Menghubungkan gambar dengan tulisannya Memberi warna hijau pada gambar burung ciptaan Tuhan dan warna merah yang bukan ciptaan Tuhan RABU Ibu Kota Negara , tugu/ Monumen Nasional/ Monas, mengurutkan gambar benda, mencari kata awalan Ja , memberi warna hijau sikap baik dan buruk Ibu Kota Negara Bercakap – cakap tentang ibu kota negara Jakarta Membuat monumen nasional Monas dari plastisisn/ clay Mengurutkan gambar monas dari yang terkecil – gambar terbesar Menyebutkan dan menuliskan kata yang mempunyai awalan Ja Jakarta, Jago, Jalan, Jantung, Jagung, Jambu, Jasa, Janji Memberi warna hijau pada gambar anak yg bisa menjaga lingkungan monas, dan warna merah pada anak yg tidak bisa KAMIS 37/ Presiden & wakil Presiden Melipat bentuk sederhana, tanya jawab, menebalkan huruf, Maze, lagu aku anak indonesia, membedakan benar salah Presiden dan wakil Presiden Tanya jawab tentang nama presiden dan wakil presiden indonesia Menyanyi lagu aku anak Indonesia Melipat bentuk pigura untuk menempel foto presiden Indonesia Mencari jejak jalan menuju istana negara Memberi tanda V pada gambar anak yang benar memasang foto presiden dan tanda X yang salah memasang foto presiden Menebalkan huruf nama presiden dan wakil presiden sesuai gambar JUMAT Dasar Negara Pancasi Membaca sila pancasila, memberi nomer dengan urut 1-5, lagu garuda pancasila, mengelompokkan gambar, mencari kata yang mempunyai akhiran A Dasar Negara Membaca sila – sila dari pancasila Menghubungkan gambar sila pancasila dengan urutan angka 1 – 5 Memberi warna merah pada gambar sila pancasila pada kumpulan gambar lainnya Menyebutkan dan menuliskan kata yang mempunyai akhiran A Garuda, pancasila, juara, bendera, jakarta, kota, selasa, mata,kaca Menyanyi lagu garuda pancasila SABTU Merangkai bendera merah putih , kolase monas, mewarnai gambar burung garuda dengan media spidol. Puncak Tema Negaraku Merangkai bendera merah putih plastik/ kertas untuk hiasan gantung teras kelas. Kolase tugu monas dengan media sobekan kertas Mewarnai gambar burung garuda dengan media spidol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RPPM KELOMPOK 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B TEMA TANAH AIR/ Budaya HARI KD CAKUPAN MATERI RENCANA KEGIATAN SENIN Budaya Indonesia; Lagu suku bangsa, menulis suku bangsa Menebalkan huruf, menghormati agama orang lain, rumah adat Budaya Indonesia Bercakap – cakat tentang suku bangsa indonesia Menyanyi lagu suku bangsa Menyebutkan dan menuliskan suku bangsa yang dikenal anak Menebalkan kata Islam bila anak beragama islam dan kristen bila anak beragama kristen pada gambar yang ada Mewarnai gambar anak beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya Menyusun pola rumah adat sesuai dengan urutannya SELASA Karnafal Peringatan Hari Besar Nasional Mematuhi tata tertib, menghitung benda/ gambar, mewarnai gambar, mengurutkan cerita gambar seri Karnaval Peringatan Hari Besar Nasional Memberi warna hijau pada gambar anak yg tertib dalam barisan karnaval dan warna merah yang tidak tertib Menghitung jumlah anak yang tertib dalam barisan karnaval Mengurutkan gambar 1 – 4 pada cerita gambar seri Mewarnai gambar cerita gambar seri RABU Seni Budaya Membedakan sikap baik dan buruk, melipat bentuk kipas, menceritakan gambar, menghubungkan gambar dan tulisan/ alat musik Seni Budaya Bercakap – cakap tentang seni budaya indonesia Melipat bentuk kipas menempelkan pada gambar penari kipas Menebalkan tulisan baik pada sikap anak yg baik dan buruk bila sikapnya buruk Menghubungkan gambar alat musik dengan tulisannya gamelan, seruling, angklung, kolintang KAMIS Seni Budaya Membatik, mengelompokkan gambar, memasangkan gambar baju adat dengan tulisannya, meniru lambang bilangan 1 - 10 Seni Budaya Tanya jawab tentang baju adat Meneruskan gambar batik sesuai contoh gambar Meneglompokkan gambar alat untuk membatik Memasangkan gambar baju adat dengan tulisannya jawa, bali, betawi, madura Membantu menuliskan nomor urut peserta lomba busana daerah 1 - 10 JUMAT Agama di Indonesia Mengenal macam agama di Indonesia Memasangkan gambar, mengenal sikap baik dan buruk, mewarnai gambar Agama di Indonesia Menyebutkan dan menuliskan agama di Indonesia isla, kristen,/katolik, hindu, budha Memasangkan gambar anak yg mau beribadah dengan gambar tempat ibadah masjid, gereja, pura, wihara memberi tanda V pada gambar anak yg tidak mengganggu temannya beribadah dan X yang mengganggu, mewarnai gambar anak yang tidak mengganggu temannya beribadah SABTU Band sekolah Puncak Tema Negaraku Praktek langsung membuat alat musik dari limbah. membuat alat musik perkusi botol diisi dengan biji- bijian, botol diisi denga air yang tingginya tidak sama, membuat gitar dari kardus sepatu yang diberi tali/karet/ pentil, membuat drum dari kaleng susu/ roti bekas anak – anak menyanyi dan memainkan musik bersama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RPPM KELOMPOK 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B TEMA TANAH AIR/ Kehidupan di kotaku/ desaku HARI KD CAKUPAN MATERI RENCANA KEGIATAN SENIN Kotaku Magetan Menceritakan pengalaman, menggambar kotaku, mengenal perbuatan baik dan buruk, menghitung benda, melengkapi kalimat Budaya Indonesia Berbagi pengalaman pergi ke alun – alun magetan Menggambar kota magetan Memberi warna hijau pada gambar anak yang menjaga kebersihan lingkungan alun – alun dan X yg tidak Menghitung jumlah anak yang tertib/ menjaga lingkungan dan yang tidak tertib/ tidak menjaga lingkungan Melengkapi kalimat sederhana sudah dimulai guru SELASA Kehidupan didesa Membuat gubuk dari batang korek api, menghitung benda, mengelompokkan gambar, membuat kata dg awalan pe Kehidupan didesa Bercakap – cakap tentang petani di desaku Membuat gubuk petani dari batang korek api sesuai sketsa gambar Menghitung jumlah batang korek api yg dibuat gubuk petani Memberi warna merah pada gambar alat yang digunakan petani Menyebutkan dan menuliskan kata yang berwalan pe Petani, pelayan, pemburu, penjahit, peluru, pedati, pendekar, pedagang RABU 3/15/ Kehidupan di desa Menggambar ikan , mewarnai gambar, menghitung benda, cerita gambar seri Seni Budaya Bercakap – cakap tentang nelayan didesaku Menggambar ikan pada jala nelayan Mewarnai gambar nelayan yang sedang menjala ikan dg media krayon / pastel Menghitung jumlah ikan tangkapan nelayan Mengurutkan cerita gambar seri 1- 4 kegiatan nelayan KAMIS 3/15/ Produk unggulan desaku Membedakan benda/ gambar, menceritakan gambar, menghubungkan hasil olahan kulit, Produk unggulan desaku Tanya jawab tentang olahan kulit Mencari 4 perbedaan pada 2 gambar pabrik kulit Menceritakan gambar desaku yang kucinta Menghubungkan hasil olahan kulit Membuat gambar tas kulit dg media krayon putih dan pensil JUMAT 3/15/ Kehidupan didesaku gotong royong mewarnai gambar, menghitung gambar/ benda, menyebutkan nama benda Kehidupan didesaku gotong royong Mewarnai gambar kegiatan kerja bakti didesa Menghitung jumlan anak yang mau bekerja bakti dan jumlah anak yang tidak mau kerja bakti Menyebutkan dan menulis nama alat kebersihan SABTU Jalan – Jalan mengenal lingkungan Puncak Tema Kehidupan di desaku Jalan – jalan sambil mengamati apa yang ditemui di jalan. Menuliskan / menggambar pengalaman jalan – jalan Bermain tebak gambar Demikianlah Contoh RPPM PAUD Tema Tanah Airku/Negaraku untuk anak TK kelompok B yang bisa saya bagikan. Semoga ada manfaatnya. Salam.
KaligrafiBismillah Untuk Mewarnai - Hallo sahabat Kaligrafi Allah Muhammad, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kaligrafi Bismillah Untuk Mewarnai, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kaligrafi Arab, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Gambar Perilaku Baik atau Buruk25 Peraga Memberi tanda V atau X pada Gambar Perilaku Baik atau - Berikut 25 Peraga Memberi tanda V atau X pada gambar perilaku baik atau buruk, Semoga 1 Perilaku Baik atau BurukGambar 1Gambar 2 Perilaku Baik atau BurukGambar 2Gambar 3 Perilaku Baik atau BurukGambar 3Gambar 4 Perilaku Baik atau BurukGambar 4Gambar 5 Perilaku Baik atau BurukGambar 5Gambar 6 Perilaku Baik atau BurukGambar 6Gambar 7 Perilaku Baik atau BurukGambar 7Gambar 8 Perilaku Baik atau BurukGambar 8Gambar 9 Perilaku Baik atau BurukGambar 9Gambar 10 Perilaku Baik atau BurukGambar 10Gambar 11 Perilaku Baik atau BurukGambar 11Gambar 12 Perilaku Baik atau BurukGambar 12Gambar 13 Perilaku Baik atau BurukGambar 13Gambar 14 Perilaku Baik atau BurukGambar 14Gambar 15 Perilaku Baik atau BurukGambar 15Gambar 16 Perilaku Baik atau BurukGambar 16Gambar 17 Perilaku Baik atau BurukGambar 17Gambar 18 Perilaku Baik atau BurukGambar 18Gambar 19 Perilaku Baik atau BurukGambar 19Gambar 20 Perilaku Baik atau BurukGambar 20Gambar 21 Perilaku Baik atau BurukGambar 21Gambar 22 Perilaku Baik atau BurukGambar 22Gambar 23 Perilaku Baik atau BurukGambar 23Gambar 24 Perilaku Baik atau BurukGambar 24Gambar 25 Perilaku Baik atau BurukGambar 25Demikian 25 Alat Peraga Gambar Perilaku Baik atau Buruk, Semoga bermanfaat.. 343 176 233 112 446 242 153 457